pertanyaan:

Assalamualaikum,

Ortu sy sudah meninggal dan mampunyai utang kepada orang lain serta bank, bagaimana caranya agar beban utangnya pindah ke saya, tetapi saya belum mampu mambayar lunas utang tersebut, sy membayar dengan cara mencicil perbulan.

Wassalam
(penanya: yobi)

jawaban:

Membayar hutang merupakan hal yang sangat penting dalam Islam, bahkan bisa menyebabkan masalah di alam kubur.

Rasulullah saw. berdah sabda: “Jiwa (ruh) seorang Mukmin akan tergantung (terkatung-katung) selama dia masih memiliki hutang.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Sehingga menjadi tuntunan apabila orang yang meninggal masih memiliki hutang maka ada pihak yang membayarkan hutangnya, bisa pihak keluarga maupun pihak lain yang peduli.

“Bahwasanya, pernah dihadapkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang jenazah untuk beliau shalati. Lalu beliau bertanya, “Apakah dia punya hutang?” Mereka menjawab, “Tidak”, maka beliau pun menyalatinya. Kemudian didatangkan kepada beliau jenazah yang lain, lalu beliau bertanya, “Apakah dia punya hutang?”, Mereka menjawab, “Ya” maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Shalatilah teman kalian ini oleh kalian”. Abu Qatadah berkata, “Wahai Rasulullah. Saya yang akan melunasi hutangnya”, maka beliau pun mau menyalatinya”. (HR. Bukhari).

Pihak keluarga, terlebih seorang anak tentu memiliki tanggung jawab lebih terhadap orang tuanya, termasuk dalam hal membayarkan hutang-hutang mereka.

Suatu ketika Nabi saw pernah ditanya oleh seseorang, “Ya Rasulullah, ibuku sudah meninggal dalam kondisi memiliki hutang puasa. Bolehkan aku berpuasa untuknya?” Beliau berkata, “Bagaimana jika ibumu memiliki hutang, apakah engkau akan membayarkannya?! Bayarkanlah (hutang tersebut) sebab Allah lebih berhak untuk dibayar.” (HR. Muslim).

Masih banyak dalil lain yang menegaskan tentang masalah membayarkan hutang ini, tetapi kami anggap tiga dalil di atas sudah cukup mewakili. Tentang tehnis cara membayarkan hutang, pihak yang akan membayarkan (dalam konteks ini adalah sang anak) cukup berniat akan membayarkan hutang orang tuanya lalu mendatangi orang dan bank tempat orang tuanya berhutang untuk membicarakan tata cara pemindahan hutang dan penjadwalan pencicilan hutang tersebut.

Semoga niat dan usaha Anda membayarkan hutang orang tua menjadi catatan amal kebaikan.

(Penjawab: Abu Abdullah – Yogya)